(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

Rektor Undana: Jadilah Dokter yang Berkontribusi Bagi Masyarakat

Rektor Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc berpesan kepada 15 (lima belas) doker muda asal Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan (FKKH) Universitas Nusa Cendana (Undana) agar dapat berkontribusi nyata bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya, dan Indonesia umumnya.

“Jadilah dokter yang berkontribusi, berkarakter, bermartabat bagi masyarakat, karena kalian adalah etalase Undana. Kualitas dan sikap akan menjadi cerminan orang menilai anda, institusi, dan keluarga. Ingatlah sumpah dan kode etik dokter Indonesia,” ujar Rektor Undana ketika memberikan sambutan pada acara pengambilan sumpah dan pelantikan dokter FKKH, Selasa (15/11/2022) di Aula Rektorat Undana.

Rektor mengapresiasi keseriusan dan semangat belajar yang ditunjukkan para dokter muda. “Saya mengapresiasi dan ikut berbahagia atas pengambilan sumpah dan pelantikan 15 dokter muda hari ini,” ujarnya.

Dr. Maxs menyampaikan terima kasih kepada orangtua/wali dokter muda, yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan kepada Undana melalui FKKH, untuk mendidik anak-anak hingga menjadi dokter.

Pada akhir sambutannya, Rektor Undana tetap mengingatkan, bahwa standar moral seorang dokter, terdapat pada sumpah dan kode etik kedokteran. “Mohon nanti ambil kembali sumpah dan kode etik kedokteran, kemudian renungkan dan terapkan dalam pekerjaan dan pelayanan,” kata Rektor Undana.

Dekan FKKH Undana, Dr. dr. Christina Olly Lada, M.Kes pada kesempatan itu memuji prestasi dan kualitas yang ditunjukkan oleh dokter muda.

Ia menjelaskan, bahwa UKMPPD yang diikuti 217 orang periode Agustus 2022, sebanyak  15 dari 18 dokter kita yang mengikutinya, dinyatakan lulus. “Jadi, mereka ujian langsung lulus, ada beberapa dari universitas lain yang harus ujian sampai 28 kali,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Dekan FKKH menyebut, pihaknya tak main-main dengan masalah kualitas mutu, dan etika dari lulusan di FKKH. Hal itu demi menunjukkan kualitas dan pelayanan yang baik bagi masyarakat NTT.

Hasilkan 424 Dokter

Ia menyatakan, sejak didirikan tahun 2008 lalu, FKKH yang sebelumnya bernama Fakultas Kedokteran itu telah menghasilkan sebanyak 424 dokter. “Jadi 424 dokter ini sudah bekerja di desa dan kecamatan terpencil di NTT, yang selama ini berdiri dan bergumul dengan kesulitan dokter,” terangnya.

Ia menyebut, tidak sedikit dokter dengan status Pegawai Tidak Tetap (PTT), yang bertugas di desa, hanya bertahan beberapa bulan saja. Kemudian, mereka akan meninggalkan kampung dan membiarkan sejumlah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) menjadi kosong, tanpa aktivitas pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, alumni Undana telah mengisi kekosongan tenaga-tenaga medis tersebut.

Selain memberi apresiasi dan selamat, Dr. Christina juga memohon kepada alumnus maupun orangtua/wali alumnus, agar tetap mendoakan yang terbaik bagi peningkatan akreditasi FKKH, menjadi A atau unggul. Dengan demikian, peluang pembukaan Program Studi Spesialis akan mudah dilakukan.

“Saya berharap lulusan angkatan 34 ini bisa eksis, tidak saja di NTT, namun di Indonesia bahkan luar negeri,” pungkas Dekan FKKH Undana. Oleh karena itu, ia berharap dokter muda agar tidak puas lantaran sudah menjadi dokter. Namun harus tetap belajar mempelajari ilmu dan penyakit baru.

Rasa Syukur

Perwakilan Orangtua, Edwardus Bria Seran, SE menyatakan rasa syukurnya kepada Tuhan yang maha kuasa karena ke-15 anak-anak mereka sudah menjadi dokter. Edwar saat itu mengaku sangat emosional, karena zaman di mana dirinya kuliah, banyak orang tidak pernah membayangkan jika suatu saat Undana memiliki Program Studi dan Profesi Kedokteran. Namun, hal itu kemudian terwujud dengan hadirnya Fakultas Kedokteran Undana 2008 silam. Dirinya berharap perjalanan para dokter muda senantiasa dilindungi oleh Tuhan.

Dengan demikian, harapan negara dan masyarakat akan kurangnya tenaga dokter bisa terpenuhi. Oleh karena itu, dukungan doa dari civitas akademika FKKH Undana sangat dinantikan.

“Atas dukungan dan didikan para dosen, dan seluruh civitas akademika FKKH Undana, kami tidak akan melupakan jasa-jasa yang telah diberikan kepada anak-anak kami,” tuturnya.

Sementara itu, perwakilan dokter baru dr. William Lie, S. Ked dalam kesan dadn pesannya mengisahkan perjuangannya bersama belasan teman-teman mulai dari proses kuliah, masa pre klinik, co-assistant (coas), hingga Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD). Ia menyebut, gelar baru di depan nama, sebagai dokter, selain sebagai tanggung jawab, juga sebagai tantangan.

“Bagaimana cara kita menjaga sikap, ilmu, dan perkembangan dalam masyarakat. Kita hadir di masyarakat bukan karena keberadaan kita sebagai dokter, tetapi kualitas kita sebagai seorang dokter. Ini adalah awal, karena kita masih melalui banyak tantangan,” tuturnya. Bagi para sejawat dokter, ia berharap agar bisa menjaga sumpah dan kode etik kedokteran.

Pada kesempatan itu, ia menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada Rektor Undana, para Wakil Rektor, Dekan FKKH Undana beserta jajaran, serta para dosen pada Prodi dan Profesi Kedokteran FKKH Undana.

“Atas semua ilmu pengetahuan yang diberikan, kami tidak bisa membalas jasa guru-guru (dosen) kami. Terima kasih juga kepada para karyawan dan civitas akadedmika FKKH Undana,” ungkapnya.

“Atas cinta yang luar biasa dari ayah ibu, terima kasih tak terhingga. Ini bukan kerja keras kami semua, tetapi karena doa dan perjuangan kedua orangtua kami,” pungkas Willi. (rfl)

Comments are closed.
Arsip