KUPANG – Senat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nusa Cendana (Undana) menggelar rapat senat dengan agenda pemilihan Dekan FKIP periode 2023-2027. Rapat dipimpin Ketua Senat FKIP Undana, Dr. Markus U. K. Yewang, MM dan dihadiri 26 anggota senat FKIP, serta Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc.
Berdasarkan hasil pemilihan terebut, Dr. Drs. Malkisedek Taneo, M.Si., kembali mendapat kepercayaan untuk memimpin Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusa Cendana (FKIP Undana) empat tahun mendatang.
Dalam pemilihan yang berlangsung di Ruang Senat FKIP Undana, Rabu 6 September 2023, Dr Malki meraih suara mayoritas anggota Senat plus suara Rektor. Melki unggul dengan total 34 suara, diikuti dua calon lainnya, yakni Prof. Dr. Yantus A. B. Neolaka, S.Pd., M.Si, yang meraih 6 suara dan Dr. Drs. Moses Kopong Tokan, M.Si yang mendapat dua suara.
Dr Malki Taneo usai pemilihan menyampaikan terima kasih atas doa dan dukungan dari para anggota senat dan Rektor Undana. “Terima kasih atas doa dan dukungan para anggota Senat FKIP dan Bapak Rektor sehingga saya masih dipercaya menjadi Dekan FKIP dalam pemilihan hari ini. Mohon doa dan dukungannya agar target-target kerja yang belum tercapai sebelumnya bisa dituntaskan di periode kepemimpinan kali ini,” ujarnya.

Sebelumnya, pada saat pemaparan program kerja di hadapan anggota Senat FKIP, Senin 4 September 2023, Dr. Malki Taneo ia kembali mengatakan FKIP sebagai rumah bersama, sehingga perlu kerja sama, kolaborasi dan gotong royong memajukan FKIP. Sebagai dekan yang kembali mencalonkan diri, ia menyebut kinerja dan programnya telah terbaca oleh semua civitas akademika FKIP. Capaian kinerja FKIP sesuai indikator kinerja utama (IKU), sebut Dr Malki mencapai 90 persen ke atas.
Namun demikian, Dr Malki merasa perlu meningkatkan kinerjanya, dengan visi mewujudkan FKIP sebagai LPTK yang menghasilkan lulusan yang inovatif, adaptif, berkualitas, berkarakter kuat sehingga mampu bersaing di tingkat regional, nasional, dan internasional.
Melki masih perlu melaksanakan pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas untuk meningkatkan kompetensi lulusan. “Pembelajaran ditingkatkan dari berbagai aspek, kurikulum, SDM, akselerasi,” ujarnya.
Ia juga mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian yang dilakukan secara kolaboratif, dalam kelompok penelitian berdasarkan bidang keilmuan. Selain itu, kuantitas dan kualitas pengabdian masyarakat juga perlu ditingkatkan gunamenyelesaikan masalah dan dapat memberi dampak bagi masyarakat.
“Fokus kita juga pada kerja sama tingkat lokal, nasional dan internasional, dimana kerja sama tersebut harus dikawal dari dokumen pendandatanganan hingga implementasinya,” sebut Dosen Prodi Sejarah yang dalam waktu dekat akan dikukuhkan jadi Guru Besar ini.
Sementara Prof. Dr. Yantus A.B.Neolaka,S.Pd, M.Si dalam pemaparannya menyatakan, ia akan fokus mewujudkan transformasi FKIP Undana dalam perspektif kampus merdeka belajar kampus merdeka (MBKM).Ia menyayangkan, FKIP belum menjadi fakultas yang memiliki nilai tawar di tingkat universitas. Hal itu dibuktikan dengan belum ada satupun pemimpin universitas yang terlahir dari FKIP.
Sebagai seorang Guru Besar, ia mengatakan akan berusaha mendorong seluruh dosen FKIP agar mendapatkan gelar profesor. Dengan sumber daya yang ia miliki, Prof. Yantus mengaku dapat membantu rekan-rekan dosen menjadi profesor.
Sedangkan, Dr. Moses Kopong Tokan, M.Si dalam paparan programnya menyatakan akan merevitalisasi FKIP menjadi fakultas yang unggul, berdaya saing, mandiri, inovatif, dan kreatif. “Caranya adalah mengembangkan pendidikan dan pembelajaran yang berciri abad ke-21, meningkatkan penelitian di bidang pendidikan dan bidang keilmuan program studi, serta meningkatkan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis hasil penelitian untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan rakyat,” jelasnya.
Pada akhir paparannya, Dr Moses katakana, ia akan fokus meningkatkan status akreditasi prodi menjadi baik sekali dan unggul. Dikatakan kinerja FKIP harus sesuai dengan IKU yang telah ditetapkan Undana, dan Kemendikbudristekdikti. (rfl)
FOTO-FOTO



