(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

Target Masuk 100 Besar versi Webometrics Desember 2021, Begini Penjelasan Rektor Undana

Jika dibanding dengan peringkat universitas lainnya di Indonesia, peringkat Universitas Nusa Cendana (Undana) berdasarkan penilian webometrics berada pada urutan 147 per Juli 2021. Karena itu, Undana ditargetkan bakal masuk 100 besar secara nasional pada akhir Desember 2021 mendatang.

“Sebagai pimpinan universitas, saya punya target untuk menaikan peringkat Undana, baik menurut pemeringkatan webometrics maupun menurut klasifikasi PT berada di 100 besar,” tandas Rektor Undana, Prof. Ir. Fredrik L. Benu, M. Si., Ph. D ketika ditemui di ruang kerjanya, Rabu (28/7/2021).

Dengan segala kerja keras semua pihak dan dibantu oleh Tim Satgas Kehumasan dan Informasi, Rektor Undana berharap pada akhir tahun 2021 nanti, peringkat Undana kembali masuk 100 besar berdasarkan penilaian webometrics.

“Kita pernah mencapai peringkat 100 besar Indonesia, beberapa tahun lalu, tetapi karena indikator penilaiannya mengalami perubahan, maka kita pun harus menyesuaikan beberapa performance menurut indikator penilaian supaya kita kembali masuk pada peringkat 100 besar Indonesia,” ungkap Guru Besar Ekonomi Pertanian itu. Untuk mencapai taret masuk 100 besar, maka Rektor Undana mengimbau semua pihak untuk terus membangun komitmen bersama.

Kontribusi Pegawai

Prof. Fred menyebut, kontribusi pegawai terkait pemeringkatan Undana, misalnya untuk memasukan seluruh dokumen yang diperlukan sesuai dengan indikator capaian kinerja, maupun indikator pemeringkatan. Itu harus dilakukan sesuai dengan kesadaran diri sendiri.

Rektor menjelaskan, saat ini sistim layanan Undana sudah berbasis online, baik dari sisi perencanaan, penganggaran, layanan administrasi umum dan keuangan maupun layanan akademik. “Karena itu, kita harus taat asas jalankan tugas kita. Pemimpin hanya mengontrol dan mendukung seluruh staf sebagaimana fungsi yang diamanatkan kepada yang bersangkutan,” ujarnya.

Kontribusi Dosen

Pihaknya juga memita agar para dosen harus menjalankan tugas layanan fungsional secara maksimal, khususnya pada bidang pendidikan, pengajaran, penelitian maupun pengabdian. Menurut Rektor Undana, seharusnya saat ini tidak ada lagi layanan pendidikan dan pengajaran yang dilakukan secara offline. Sebab, ada banyak fitur layanan di luar sistim yang dibangun, misalnya e-learning Undana yang sudah terintegrasi dengan website Undana.

“Seharusnya semua dosen juga jalankan fungsi layanan akademik, baik mengajar, membimbing, konsultasi, seminar dan lain-lain dengan menggunakan platform yang dikembangkan Undana melalui e-learning sistem yang terintegrasi dalam https://undana.ac.id/,” pinta Rektor Undana.

Demi peningkatan kinerja, Prof. Fred juga mendorong semua pihak agat berkontribusi memberikan layanan akademik secara online di dalam sistem e-learning yang sudah dikembangkan di website Undana, sehingga jumlah visitasi mahasiswa, maupun alumni Undana semakin banyak.

Pihaknya juga mendorong para dosen agar memublikasikan artikel pada jurnal internasional bereputasi. Meski kontrak kinerja antara Rektor dengan Mendukbudristek dan Menkeu hanya publikasi jurnal internasional, tetapi pihaknya mendorong agar para dosen sebaiknya memublikasi artikel ke jurnal internasional bereputasi.

“Sehingga semua dosen yang menggunakan biaya penelitian baik dari rupiah murni maupun PNBP yang didistribusikan ke setiap fakultas dalam bentuk DIPA unit, itu harus dipertanggungjawabkan penggunaan anggaran dalam bentuk publikasi jurnal internasional,” tandas Prof. Fred.

Rektor juga mendorong para peneliti Undana agar sebelum memublikasi tulisan ilmiah ke jurnal internasional, sebaiknya dilihat terlebih dahulu, apakah jurnal terindeks atau tidak. “Kepada teman-teman dosen, sebelum kirimkan, pastikan jurnal itu masuk dalam Scimago Journal Rank (SCR) sehingga tidak terkategori sebagai jurnal predator. Nah ini penting. Kalau publikasi di jurnal predator, maka tidak bisa digunakan baik untuk peningkatan jabatan fungsional, maupun evaluasi kinerja masing-masing,” paparnya.

Rektor juga mengimbau kepada para pimpinan di tingkat fakultas, lembaga, maupun unit layanan lainnya agar mendorong seluruh staf, baik tenaga pendidik maupun kependidikan untuk menggunakan layanan online sistim yang dibangun.

Kontribusi Admin Website

Menurut Rektor, setiap unit memiliki operator atau admin web yang diberi honorarium tertentu. Karena itu, ia berharap para admin website bisa melaksanakan tugas secara baik, terutama dalam mengupload semua dokumen yang diperlukan.

Pihaknya juga mendorong pimpinan unit agar tidak mengembangakan website sendiri. Karena website Undana sudah terintegrasi dengan seluruh domain. “Gunakanlah domain pada fakultas yang terintegrasi dengan website Undana, sehingga jika kita mengunjugi domain kita, maka jumlah visitasi kita akan meningkat,” imbuhnya.

Rektor menyebut akan melakukan evaluasi pimpinan agar layanan online dalam website Undana bisa berjalan maksimal. “Saya mendorong setiap unit untuk mengupdate setiap saat. Mengupdate konten dalam domain unit yang ada dalam website Undana, semuanya harus diupdate setiap saaat, sehingga performance kita semakin baik,” harap Prof. Fred.

Imbauan Kepada Mahasiswa

Rektor juga mengimbau agar mahasiswa juga bisa mengunjungi website Undana untuk melihat perkembangan layanan, terutama layanan akademik. Sebab, saat ini tidak ada lagi registrasi, belanja mata kuliah, update Kartu Hasil Studi (KHS) yang dilakukan secara offline. “Masuklah ke dalam SIAKAD (Sistim Informasi Akademik) kita untuk mendapat pelayanan secara masksimal. Rajin-rajin update informasi, baik dalam bentuk registrasi online, belanja mata kuliah, maupun update KHS setiap akhir semester,” jelasnya.

Sebab, jika mahasiswa tidak mengupdate SIAKAD yang sudah terintegrasi dengan website, maka akan menjadi sebuah permasalahan saat akhir studi nanti, dimana permintaan Nomor Ijazah Nasional (NINa), akan dikategorikan sebagai not eligible (tidak memenuhi syarat-red), sehingga ijazah mahasisawa bersangkutan tidak dapat dicetak untuk kemudian ditandatangani rektor.

Terkait dengan laporan penelitian, ungkap Rektor, jika sudah disampaikan ke Perpustakaan Undana, maka secara otomatis terupload di dalam repositori yang ada di Perpustakaan. Sehingga tidak boleh diupload lagi di dalam domain unit yang ada dalam web Undana. Sebab hal itu akan menimbulkan masalah.

“Kewajiban untuk skripsi, tesis, disertasi, yang sudah diupload di dalam sistim Perpustakaan Undana melalui repositori, tidak boleh dua kali diupload di dalam domain unit yang ada di dalam web Undana,” jelasnya.

Alumni Kunjungi Website Undana

Tak hanya mahasiswa, Rektor juga meminta alumni Undana agar tetap melakukan kerjasama secara baik dengan mengunjungi website Undana setiap saat. “Sebagai wujud kecintaan terhadap institusi Undana, sering-seringlah mengunjungi website Undana, untuk mengikuti perkembangan institusi ini, karena institusi ini bukan saja milik siapa-siapa, bukan milik pimpinan universitas, fakultas, mahasiswa atau pegawai, tetapi milik kita semua termasuk alumni,” tandas Prof Fred.

“Saya pikir dengan kontribusi kita semua, maka peringkat Undana pada pemeringkatan baik menurut webometrics maupun pemeringkatan berdasarkan klasifikasi PT akan akan meningkat pada akhir tahun ini,” pungkas Rektor dua periode ini.

Untuk diketahui,  peringkat Undana berdasarkan penilaian webometrics bulan Januari lalu berada pada urutan 263 dari 2.593 PT . Namun, per Juli 2021 kini peringkat Undana menjadi 147. Dilansir dari situs https://www.webometrics.info/ terdapat sejumlah indikator dan metodologi untuk mendapatkan pemeringkatan tersebut, yakni: Aspek impact dinilai dari banyaknya backlink dari situs luar. Openness, diukur dari jumlah file berbagai jenis (.pdf, .doc, .ps, .eps, .docx, .ppt, atau .pptx), yang dapat diakses dan terhubung dengan domain situs universitas. Excellence, dinilai dari jumlah artikel publikasi ilmiah. Pemeringkatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mempromosikan open access atas pengetahuan yang dihasilkan oleh perguruan tinggi (rfl).

Comments are closed.
Arsip